Perubahan Fisiologis Masa Nifas

Minggu, 24 Oktober 2010

 PERUBAHAN PADA SISTEM REPRODUKSI
INVOLUSI UTERUS
involusi uterus adalah kembalinya uterus kepada keadaan sebelum hamil, baik dalam bentuk maupun posisi. Selain uterus, vagina, ligamen uterus, otot dasar panggul juga kembali ke keadaan sebelum hamil. Bila ligamen uterus dan otot dasar panggul tidak kembali ke keadaan sebelum hamil, kemungkinan terjadinya prolaps uteri makin besar. Selama proses involusi, uterus menipis dan mengeluarkan lokia yang diganti dengan endometrium baru. Setelah kelahiran bayi dan plasenta terlepas, otot uterus berkontraksi sehingga sirkulasi darah yang menuju uterus berhenti dan ini disebut iskemia.

Endometrium baru tumbuh dan terbentuk selama 10 hari postpartum dan menjadi sempurna sekitar 6 minggu. Proses involusi berlangsung sekitar 6 minggu. Selama proses involusi uterus berlangsung, berat uterus mengalami penurunan dari 1000 gram menjadi 60 gram dan ukuran uterus berubah dari 15 x 11 x 7,5 menjadi 7,5 x 5 x 2,5 cm. Setiap minggu berat uterus turun sekitar 500 gram dan serviks menutup hingga selebar 1 jari.
LOKIA
Lokia keluar dari uterus setelah bayi lahir sampai 3 atau 4 minggu postpartum. Perubahan lokia terjadi dalam 3 tahap yaitu : lokia rubra, lokia serosa, lokia alba.

OVARIUM DAN TUBA FALOPI
Setelah kelahiran plasenta, produksi estrogen dan progesteron menurun, sehingga menimbulkan mekanisme timbal balik dari sirkulasi menstruasi. Pada saat inilah dimulai kembali proses ovulasi, sehingga wanita dapat hamil kembali.

 PERUBAHAN PADA SISTEM PENCERNAAN
Setelah kelahiran plasenta, terjadi pula penurunan produksi progesteron sehingga menyebabkan nyeri ulu hati (heart burn) dan konstipasi terutama dalam beberapa hari pertama. Hal ini terjadi karena inaktivitas motilitas usus akibat kurangnya keseimbangan cairan selama persalinan dan adanya refleks hambatan defekasi karena adanya rasa nyeri pada perineum akibat luka episiotomi.

 PERUBAHAN PADA SISTEM PERKEMIHAN
Diuresis terjadi setelah 2-3 hari postpartum. Kondisi ini akan kembali normal setelah 4 minggu postpartum. Pada awal postpsrtum, kandung kemih mengalami edema, kongesti dan hipotonik. Sumbatan pada uterus disebabkan oleh trauma saat persalinan berlangsung dan trauma ini dapat berkurang setelah 24 jam postpartum.

 PERUBAHAN PADA SISTEM ENDOKRIN
Kadar HCG dan HPL secara berangsur turun dan normal kembali setelah 7 hari postpartum. HCG tidak terdapat pada urine ibu setelah 2 hari postpartum . HPL tidak terdapat lagi dalam plasma.

 PERUBAHAN PADA SISTEM KARDIOVASKULER
Curah jantung meningkat selama persalinan dan berlangsung sampai kala III ketika volume darah uterus dikeluarkan. Penurunan terjadi pada beberapa hari pertama postpartum dan akan kembali normal pada akhir minggu ke 3 postpartum.

 PERUBAHAN PADA SISTEM HEMATOLOGI
Leukositosis minggu terjadi selama persalinan, sel darah merah berkisar 15.000 selama persalinan. Pada 2-3 hari postpartum, konsentrasi hematokrit menurun sekitar 2 % atau lebih. Total kehilangan darah pada saat persalinan dan nifas kira-kira 700-1500 ml (200 ml hilang pada saat persalinan, 500-800 ml hilang pada minggu pertama postpartum dan 500 ml hilang pada saat masa nifas).

 PERUBAHAN PADA TANDA VITAL
Tekanan darah harus dalam keadaan stabil. Suhu turun secara perlahan dan stabil pada 24 jam postpartum. Nadi kembali normal setelah persalinan.





Baca juga artikel dibawah ini

Next Prev